Terkesan sekali ketika membaca buku the last lecture-nya Randy Pausch,Ph.D. Dosen HCI di Universitas Carnagie Melon, hal menarik yang kita dapatkan adalah perjuangan dia untuk keluar dari kenyataan yang dibalut mistis tentang penderita bahwa penderita kanker pankreas hanya menunggu waktu saja untuk dicabut nyawanya. Randy Pausch berbeda karena dia tidak ingin larut dalam penderitaan dia ingin berbeda, dia ingin menghancurkan tembok itu. “The Last Lecture” hadir sebagai upaya dia untuk menunjukan perjuangan hidupnya kepada istri dan ketiga anaknya yang masih kecil.

ada banyak hal yang dapat saya petik ketika membaca bukunya Randy :

  • pertamanya: yah….mungkin pancaran energi cinta yang ditebarkan oleh Randy Pausch dalam keluarganya telah berhasil mengubah segalanya. tanpa energi itu mustahil dia dapat keluar dari tekanan hidup yang begitu besar. dan berusaha menikmati hidup dengan mimpi-mimpinya. iya, mimpi dan cinta dua kekuatan yang jarang disadari oleh kita. dua jurus itulah yang menjadi awal pembuka kisah kehidupanku sekarang. dulu, saya tidak berani menatap mimpi tapi sekarang saya berani membuktikanya. mimpi yang dilandasi oleh cinta tentunya.

  • keduanya: tembok dalam kehidupan adalah sebuah kenyataan hidup yang harus dihadapi tembok itu akan menguji sejauh mana keseriusan kita dalam mewujudkan mimpi-mimpi kita. kita tidak akan pernah tahu kekuatan mimpi itu jika belum diuji dalam tembok kehidupan itu

  • Ketiganya: aku dapat mengoreksi ke dalam jiwaku, bahwa aku harus fokus dengan kemampuan dan tujuanku. begitu lama aku dibuai oleh perasaan malas dan ketidakmampuan. saatnya bangkit!!!

  • Keempatnya : don’t give up !!!