Ketika era tahun 90-an film India adalah salah satu acara hiburan yan selalu di putar di stasiun telivisi merupakan acara wajib yang harus ada disetiap minggunya. Dengan durasi hampir 3 jam lebih, film India kala itu selalu memunculkan cerita yang sama. Tentang balas dendam, polisi gendut korupsi dst. tetapi tengoklah hari ini bagaimana kulitas perfilman Bolywood kisah-kisahnya telah mengalami perubahan yang signifikan dengan setting cerita yang lebih humanis, seperti My Name is Khan, atau cinta yang mengharu biru seperti Kuch Kuch Hota hai. Tulisan ini bukanlah ditujukan untuk menganalisa duania perfilman India, tetapi hendak melihat apa yang menjadi alasan adanya pergeseran tema dalam film India, apakah alasan yang menjadikan tidak dimasukannya tema korupsi dan kebobrokan polisi kedalam film2 mereka sekarang, apakah tema korupsi dan kebobrokan aparat negara bukan menjadi isu penting lagi di negara tersebut ?

kalaulah jawaban dari pertanyaan tadi adalah iya. maka kita dapat menarik kesimpulan sederhana bahwa korupsi di India dan berbagai isu tentang kebobrokan negaranya bukanlah hal menarik untuk divisualisasikan karena kondisi masyarakat mereka yang telah maju dan berkurangnya hal-hal buruk yang sering digambarkan dalam film-film mereka.

Pertanyaan selanjutnya adalah kok bisa mereka melakukan perubahan seperti itu, jika kita set back ke dunia perpolitikan india di tahun 90-an, kondisi politik mereka tidaklah stabil hal ini dibuktikan dengan seringnya terjadi kekerasan berujung pembunuhan kepada tokoh politik, pergantian Perdana menteri lazim terjadi dalam negara tersebut.

Rasanya saya tidak perlu berpanjang lebar menguraikan kondisi politik di India saat ini, karena saya ingin membahas pilar keberhasilan mereka untuk mengubah kemiskinan mereka menjadi hidup yang penuh harapaan.

Pilar keberhasilan mereka menurut saya adalah pendidikan, mereka memiliki rencana strategi yang matang. dalam IT mereka memanggil kembali mahasiswanya yang telah menamatka pendidikannya di luar negeri untuk mengajari pemuda India bahwa IT bisa mengubah kehidupan mereka disaat bersamaan pemerintahnya menyediakan infrastruktur untuk industri IT. Hasilnya dapat kita saksikan sekarang industri IT India khususnya software berkembang sangat pesat berkembangnya industri kreatif pada film dan IT mereka lakukan dengan terencana

Jika India telah berhasil menjadikan pendidikan sebagai pilar kemajuan bangsanya maka sangatlah miris ketika membaca berita orang tentang seorang siswa SDN 2 GADEL yang menjadi whistle Blower atas ketidakjujuran yang terjadi di sekolahnya. Pesan yang ingin disampaikan dari kasus ini adalah bahwa pendidikan sebagai pilar perubahan bangsa telah dihancurkan atas nama ‘solidaritas’. apa yang terjadi di SD tersebut sesungguhnya terjadi pula hampir di setiap sekolah, setiap kali ujian hal seperti ini sering kali kita dengarkan.

Pilar kejujuran untuk melihat seperti apa kemampuan yang kita miliki telah dihancurkan oleh ego penguasa yang butuh legitimasi di atas kertas. entah sampai kapan kondisi ini akan tetap terjadi. mungkin saat Indonesia tinggal nama ? semoga saja tidak terjadi.